Selasa, 09 April 2013

Belajar Dari Dalam Bis Tua

Belajar Dari Dalam Bis Tua

Satu hal yang sangat saya sukai ketika berangkat kerja dengan menumpang kendaraan umum adalah saya bisa dengan leluasa menikmati pemandangan hiruk pikuk ratusan manusia dengan kesibukannya masing-masing. Yah...setiap pagi saya selalu menaiki bis kota dari rumah menuju ke kantor. Dari saat menunggu bis saya bisa mengamati orang-orang yang lewat, baik yang berjalan, naik becak, motor, ataupun mobil mewah.

Saat mulai menaiki bis kota saya selalu memilih tempat yang ada di dekat jendela kaca. Dari jendela itulah pelajaran hidup di pagi hari dimulai. Pemandangan yang hampir tiap pagi saya lihat adalah beberapa ibu yang mungkin bisa disebut nenek, dengan usia yang tidak muda lagi masih bersemangat berjualan sapu lidi. Wanita-wanita perkasa itu dengan tubuhnya yang kecil sanggup mengangkat puluhan sapu lidi yang saya lihat cukup berat. Pemandangan yang lain adalah seorang ibu yang dengan setia mengantar dan menemani putranya yang dalam kondisi keterbelakangan mental untuk bersekolah disuatu yayasan. Sungguh terhenyak saya melihatnya, benar-benar kasih yang luar biasa dari ibu kepada anaknya.

Suatu ketika di pagi yang cerah, dari dalam bis kota yang sudah tua saya melihat ada seorang kakek yang menaiki sepeda dan membawa banyak sekali bendera. Saya ingat waktu itu mendekati HUT RI tahun 2012. Kakek dengan sepeda butut tersebut adalah orang yang ditugasi untuk memasang bendera (umbul-umbul) di kiri dan kanan badan jalan. Dari wajah dan kulitnya yang sudah sangat berkeriput jelas sekali kalau usia si kakek sudah senja. Tetapi hal yang sangat luar biasa yang membuat saja tak berhenti memandang si kakek itu adalah beliau memasang bendera-bendera tersebut dengan raut wajah yang nampak bahagia dan bangga. Padahal menurut perkiraan saya, pendapatan yang diperoleh si kakek dari hasil memasang bendera tentunya tak banyak. Hal yang membuat saya seketika merasa malu. Terkadang kita dengan pekerjaan yang jauh lebih baik dari beliau, masih merasa tak cukup bahagia. satu pelajaran yang bisa saya ambil dari si kakek adalah pekerjaan yang kecil bila dilaksanakan dengan ikhlas dan sukacita bisa mendatangkan kebahagiaan. So...ladiest and men...love your job and don't forget to Give thank's.